Saya tinggal di desa yang sangat bagus,indah,
nyaman,tentram,dan pastinya udaranya masih asri
beda dengan di kota yang udaranya banyak tercemar sama asap-asap
kendaraan bermotor. Selain itu tempat tinggal saya itu udaranya ya
Alhamdulillah tidak terlalu tercemar karena di desa saya itu masih banyak pohon
yang tumbuh di sekitar pemukiman penduduk maupun jauh dari pemukiman penduduk sini kadang mereka
juga menanam pohon di ladang-ladang mereka.
Mereka biasanya menanam tanaman yang hasilnya dapat di
nikmati misalnya pohon rambutan,pohon mangga,pohon rambutan,pohon nangka dan
juga pohon papaya. Selain itu desa saya juga selain suka bekerja keras tak
perna ada kata putus asa bagi mereka karena semboyan mereka bagus banget yaitu
selama masih da kemauan pasti ada jalan itulah yang saya salut dari mereka
karena meski mereka itu mempunyai semangat yang begitu besar untuk
memperjuangkan hidupnya sendiri.
Selain itu desa saya merupakan desa yang termasuk
penduduknya kurang padat karena di desaku masih banyak lahan kosong yang di
Tanami berbagai macam tanaman yang tidak panennya dalam lumayan cepat tapi
membutuhkan kerja keras dan juga telaten sama tanaman tersebut. Tanaman
tersebut misalnya kacang tanah,jagung,dan ,kacang panjang .dan juga kadang
–kadang juga menanam ubi maupun ketela pohon setelah mereka memanen kacang
tanah, maupun jagung tersebut. Jadi mereka itu tidak akan pernah membiyarkan
ladang-ladang mereka kosong dan sia-sia.
Selain orang-orang di desaku adalah orang-orang pekerja
keras mereka juga masih mempunyai rasa solidaritas yang cukup tinggi terhadap
sesamanya. Orang-orang di desa saya tidak pernah membedakan kasta antara yang
miskin maupun kaya sama saja karena di mata mereka miskin maupun kaya itu
adalah pemberian dari yang kuasa. Apabila miskin mereka memang di uji
kesabarannya dengan kemiskinan itu kuat pa tidak sementara yang kaya jangan
senang-senang karena sebetulnya dia juga dia di uji apakah dia dapat
memanfaatkan harta itu pada jalan yang benar ataukah tidak.
Jadi bagi orang-orang di desa saya itu miskin maupun kaya
itu sama saja karena harta tidak selamanya milik kita. Karena kadang dengan
harta kita sudah lupa pada kewajiban kita yang harus kita kerjakan. Misalnya kita sibuk sama bekerja
sampai-sampai lupa pada salatnya. Sehingga bukan dengan harta itu kita pas bisa
bahagia selamanya justru dengan harta itu hidup kita menjadi hukuman dari allah
swt. Jadi orang di desa saya masih juga mementingkan agama meski tergolong
penduduknya orang-orang yang tidak berpengalaman dalam teknologi-teknologi
canggih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar